Generasi Bebas
     Pandangan Hidup
     Misi Hidup
     Tingkat Moral
     Mencari Kebenaran
     Menilai Kebenaran
     Orang Indonesia
     Don't Care
     Phase Cinta
     Kebutuhan Utama
     Mengapa Jahat
     Adil = Unik
     Tujuan Hidup
     Komunikasi...
     Penyakit Politik
     Sistem Berpikir
     Kendali Pikiran
     Kebodohan
     Sukses = Berubah
     Iman & Kebenaran
     Kunci Sukses
     Pemerintah Idola
     Sex Education
     Ilmu & Kebenaran
     *sekilas
     *pulang kampung
     *share
     *Buku Tamu
     *kontak admin



Novel "GENERASI BEBAS" - Generasi Bebas


generasi bebas1

GENERASI BEBAS

 

“Mat bobok sayang! Mimpi yang indah, tapi jangan mimpi basah ya!” sebuah salam perpisahan meluncur bersama sebuah senyuman kepada Aris dari ibunya setelah keduanya lama bercerita malam itu, Aris terhentak kaget dan dengan spontan menoleh kepada ibunya namun setelah membalas dengan senyuman Aris pun melanjutkan langkahnya menuju kekamar tidurnya.

 Kalimat terakhir dari salam perpisahan itu tidak hanya membuat Aris kaget tetapi juga sepertinya membawa Aris kedalam kegelisahan, “mengapa ibu tidak segan ngomong seperti itu kepada ku?” pikiran Aris berkecamuk, “aku memang sudah dewasa tapi…” Aris semakin gelisah, “ada apa dikampung sehingga ibu bisa ngomong segaul itu?”

Begitu tamat SMK jurusan Teknologi Informasi Aris langsung merantau ke kota Balikpapan bersama seorang temannya yang sudah duluan bekerja disana, dan kemudian Aris jugapun mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan distributor mie instant di sana. Namun baru sekitar dua tahun bekerja, ayahnya meninggal dunia di kampung,  sehingga Aris pun mengajak ibu dan adik perempuannya hijrah ke kota, namun adiknya lebih suka tinggal di desa bersama kakek dan neneknya, jadi hanya ibunya yang datang ke Balikpapan.

Untuk itulah Aris heran, ibunya yang jelas-jelas baru datang dari pelosok kalimantan itu, “kok gayanya sudah kekota-kotaan,” pakai jean dan baju ketat, “pokoknya sensasionallah!” menurut Aris.

Dalam kegelisahan memikirkan ibunya itu, Aris tiba-tiba teringat kepada seorang nenek yang pernah bercerita dengannya. Nenek tersebut menyatakan keheranan sekaligus kesedihannya melihat gaya dan tingkah laku anak-anak generasi sekarang, karena apa yang dianggap tabu pada zaman si nenek masih muda dulu justru sekarang ini dianggap gaya hidup yang harus dikuti kalau tidak ingin dianggap ketinggalan zaman.

Dari kenyataan inilah si nenek pun sempat meramal bahwa setidaknya pada tahun dua ribu dua belas nanti akan muncul ‘generasi seks’ yaitu generasi yang terjerumus dalam praktek “seks bebas” yang tidak hanya menganggap “dengan siapapun yang penting sama-sama mau.” Tapi meluas kepada “dimanapun dan kapanpun.” Jadi jika praktek seks bebas sekarang ini masih sembunyi-sembunyi maka kelak para generasi seks mengganggap bebas berhubungan seks bisa dimana saja dan kapan saja, entah itu ditempat keramaian seperti mall, jalan raya dan sebagainya.

Kemungkinan munculnya generasi seks yang tidak peduli tata susila itu, sebenarnya memang merupakan bagian dari arus peradaban kita yang bergerak ke arah kebebasan yang semakin bebas bahkan sebebas-bebasnya. Sehingga mungkin seketat apapun undang-undang suatu negara tidak akan bisa membendung arus peradaban ini. Perhatikan saja baru-baru ini di Indonesia, sekelompok orang yang didukung oleh para selebritis meminta agar Lembaga Sensor Film Indonesia dibubarkan,  dan Undang Undang Pornographi dibatalkan, mengapa? Jelas karena kita manusia ‘alamiahnya’ hari semakin hari ingin bebas sebebas-bebasnya. Contoh lain di Australia telah muncul Partai Seks, tentu saja ini sama juga tidak ada arti lain yaitu untuk kebebasan.

Memang siapa tidak ingin kebebasan tersebut, namun “kenapa aku pikir ini, bukankah perubahan kepada kebebasan itu sebenarnya alamiah,” Aris coba melepaskan diri dari kegelisan yang membuat dia sulit memejamkan matanya dilarut malam itu.

Terima kasih kepada: 33 visitors (39 hits) di halaman ini.

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free