Generasi Bebas
     Pandangan Hidup
     Misi Hidup
     Tingkat Moral
     Mencari Kebenaran
     Menilai Kebenaran
     Orang Indonesia
     Don't Care
     Phase Cinta
     Kebutuhan Utama
     Mengapa Jahat
     Adil = Unik
     Tujuan Hidup
     Komunikasi...
     Penyakit Politik
     Sistem Berpikir
     Kendali Pikiran
     Kebodohan
     Sukses = Berubah
     Iman & Kebenaran
     Kunci Sukses
     Pemerintah Idola
     Sex Education
     Ilmu & Kebenaran
     *sekilas
     *pulang kampung
     *share
     *Buku Tamu
     *kontak admin



Novel "GENERASI BEBAS" - Kebutuhan Utama


10

KEBUTUHAN UTAMA

 

Dalam perjalanan pulang dari jalan-jalan sore itu, dalam sebuah angkutan kota, Aris, ibunya dan juga dua orang ibu-ibu nampak resah diantara kepulan asap rokok dari dua orang pria yang merokok yang juga menumpang angkot itu.

Tidak bisa menahan rasa kesalnya, Arispun dengan suara agak keras, bertanya: “Ma, menurut mama merokok itu dosa atau mahkruh sih” pertanyaan ini dialamatkan kepada ibunya tetapi dengan maksud untuk menyinggung dua perokok itu.

“Iya, jelas itu dosa karena Allah menuntut agar kita merawat dan memelihara tubuh kita, ibarat sebuah rumah, Allah sudah merancang agar sebuah rumah bersih dan indah, tetapi kita malah mengotorinya dengan asap, apa tidak dosa. Dan itu untuk dirinya sendiri, lebih besar lagi dosanya, jika merokok di tempat umum karena mengganggu orang lain, atau membuat orang lain tidak nyaman.” Ibu Nuyami langsung tersenyum kepada kedua perokok itu.

Salah seseorangpun langsung menyambut senyuman ibu Nuyami, sambil berkata: ”ibu benar, kalo dipikir-pikir apa gunanya merokok, selain untuk kesenangan bagi diri sendiri, orang yang merokok memang orang yang terlalu egois, coba uang rokok itu dipakai untuk membeli keperluan anak, seperti keperluan sekolah, buku-buku dan sebagainya, tentu sangat bermanfaat,” sambil menarik nafas panjang sekaligus membuang rokok ditangannya keluar jendela mobil.

Perokok yang satunya hanya diam saja dengan muka cemberut namun kemudian dia mematikan rokoknya, mungkin karena dua ibu-ibu yang diduduk dibagian depan dari angkot itu selalu menoleh kepadanya.

“Logikanya merokok itu baik ngak?” salah seseorang ibu berkata setelah tidak lagi asap rokok.

“Iya jelaslah ngak baik” ibu yang satunya menyahut seakan sudah akrab.

“Nah, kalau tidak baik, jelas dosa, pokoknya melakukan yang tidak baik sudah pasti dosa” ibu itu menjelaskan maksud pertanyaannya tadi.

Semua tersenyum kecuali pria perokok yang dari tadi mempertahankan kecembrutannya.

“Memang merokok itu tidak baik, tetapi sebenarnya itu merupakan kebutuhan…” ibu Nuyami coba mengurangi ketegangan bapak yang cemberut tadi, namun membuat kedua ibu yang duduk didepan itu langsung menoleh kepadanya, “maksudnya ada banyak hal dalam hidup ini kadang berawal dari kesenangan kemudian kalau sudah menjadi kebiasaan maka berarti juga menjadi kebutuhan, contohnya merokok tadi sudah menjadi kebutuhan bagi para perokok, makanya kalau tidak merokok mereka akan gelisah, stress bahkan sakit, begitu juga dengan nonton TV, minum kopi, lihat konten porno dan sebagainya.”

“Iya benar itu bu” bapak perokok yang membuang rokoknya keluar jendela tadi menggangguk-ngangguk sambil tersenyum: “kalau sudah menjadi kebiasaan maka berarti juga merupakan kebutuhan utama, makanya kami perokok ini rela bahkan tidak makan seharian dari pada tidak merokok seharian, pokoknya merokok menjadi lebih penting dari makan.”


Terima kasih kepada: 22 visitors (26 hits) di halaman ini.

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free