Generasi Bebas
     Pandangan Hidup
     Misi Hidup
     Tingkat Moral
     Mencari Kebenaran
     Menilai Kebenaran
     Orang Indonesia
     Don't Care
     Phase Cinta
     Kebutuhan Utama
     Mengapa Jahat
     Adil = Unik
     Tujuan Hidup
     Komunikasi...
     Penyakit Politik
     Sistem Berpikir
     Kendali Pikiran
     Kebodohan
     Sukses = Berubah
     Iman & Kebenaran
     Kunci Sukses
     Pemerintah Idola
     Sex Education
     Ilmu & Kebenaran
     *sekilas
     *pulang kampung
     *share
     *Buku Tamu
     *kontak admin



Novel "GENERASI BEBAS" - Sukses = Berubah


19

SUKSES ADALAH PERUBAHAN

 

Bagi kebanyakan orang di kampung datang dari kota mengambarkan kesuksesan, begitu jugalah sebagian besar anggota keluarga Aris yang di kampung mereka berkumpul menyambut kedatangan Aris dan ibunya dengan perasaan bangga.

“Iyalah kalau kamu sudah mendapat pekerjaan yang baik berarti kamu orang yang sukses” salah seorang paman Aris berkesimpulan.

“Ah, sukses apanya, hidup kami disana sama saja dengan kehidupan di kampung, ya sama-sama susahlah” Aris berkata jujur.

Sementara tiba-tiba muncul Della di depan pintu. “Duh, dari mana aja kamu Del?” Aris memeluk adik perempuannya itu, “ngak rindu kah sama kakak?”

“Aku tadi main dirumah teman… Deo yang bilang kalau kakak udah datang” Della menyahut.

“Berarti kamu suka jalan-jalan?” Aris dengan nada bercanda

“Iya itu, adik mu itu sukanya keluyuran aja, malas-malasan di rumah” Nenek mengadu kepada Aris.

“Duh, payah ni adik kesayanganku ini, masa begitu sih dik?” Aris bertanya kepada Della dengan sedikit bercanda.

Della hanya tersipu, kemudian ibunya menyahut: “kamu  ngak dengar apa yang dikatakan paman mu tadi kepada Aris bahwa kamu, Aris dan sepupu mu yang lain itu harus sukses, kalian itu harus menjadi generasi sukses, jangan sampai kamu bernasib seperti kami…tapi bagaimana bisa sukses kalau malas-malasan begitu” ibu Nuyami menasehati Della, putrinya itu.

“Iya Del, sekarang ini saatnya kita berlatih, rajin belajar, karena kita akan menyesal kelak kalo ngak” Aris seakan menyindir  ibunya yang pernah menyesal.

Mungkin karena merasa disindir ibunya langsung menasehati lagi “sukses adalah perubahan yaitu dari serba berkekurangan menjadi berkelimpahan, dari serba sulit  menjadi serba enak, dari berantakan menjadi serba indah, pokoknya yang namanya sukses berarti perubahan  menuju kepada yang kita tuju, untuk itulah agar mencapai perubahan itu kita pun harus berubah, dari malas-malasan menjadi rajin, dari main-main jadi serius dan dari mengambang menjadi punya misi” ibunya dengan serius.

“Tuh, dengar kata mamak Del” Aris sedikit bercanda membuat Della ikut tersenyum lega.

“Kemarin ada mereka pak Anton juga datang!” Della mengubah topik, menghindari nasehat.

“Oh ya, sama anak-anaknya juga datang?” Air muka Aris berubah drastis.

“Iya lah emang kenapa?” Della menyahut.

“Iya itu, mereka datang sepertinya untuk kampanye dan menyebarkan brosur-brosur” salah seorang paman Aris menyahut..

“Memang kenapa  tanya anak-anaknya, anaknya yang cewek itu?” Della kembali bertanya dengan gaya mengejek, diikuti senyum ibunya.

“Oh, pantesan ternyata ada banyak juga koleksi buku mama ya, pantes mama…” Aris coba keluar dari kecurigaan Della dan ibunya, sekaligus menunjukkan alasan mengapa ibunya ‘pintar.’

“Jadi kamu pikir jika mama punya wawasan lebih luas tanpa proses belajar?” ibunya nampak setengah kesal namun setengah bercanda.


Terima kasih kepada: 29 visitors (33 hits) di halaman ini.

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free