Generasi Bebas
     Pandangan Hidup
     Misi Hidup
     Tingkat Moral
     Mencari Kebenaran
     Menilai Kebenaran
     Orang Indonesia
     Don't Care
     Phase Cinta
     Kebutuhan Utama
     Mengapa Jahat
     Adil = Unik
     Tujuan Hidup
     Komunikasi...
     Penyakit Politik
     Sistem Berpikir
     Kendali Pikiran
     Kebodohan
     Sukses = Berubah
     Iman & Kebenaran
     Kunci Sukses
     Pemerintah Idola
     Sex Education
     Ilmu & Kebenaran
     *sekilas
     *pulang kampung
     *share
     *Buku Tamu
     *kontak admin



Novel "GENERASI BEBAS" - Mengapa Jahat


11

MENGAPA JAHAT

 

“Jika merokok itu dosa mengapa belum ada berita kalau ada agama yang melarang merokok ya, ma, atau, menyatakan merokok itu dosa.” Aris melanjutkan pembicaraan itu sesampai dirumah.

Ibunya tersenyum: “kita menyebutnya dosa berdasarkan logika kita, bukan berdasarkan kitab suci suatu agama, kitab suci bersifat dogma sementara logika selalu berkembang, makanya isi kitab suci kadang tidak seiring dengan logika, contohnya, hampir kebanyakan agama mengambarkan bahwa apa yang terjadi antara Allah dan setan sebagai perang fisik, tetapi coba kamu renungkan, logiskah Allah yang Maha Kuasa berperang dengan makhluk ciptaan-Nya sendiri? Atau dengan kuasa apakah sehingga setan berani berperang dengan Allah yang jelas-jelas maha kuasa. Pokoknya secara logika tidak mengkinlah Allah beradu kuasa dengan setan, kalau memang terjadi perang fisik antara Allah dengan setan dimana saling beradu kuasa maka jelas dari awal setan sudah lenyap dari alam semesta ini, karena cukup hanya bersabda: “musnahlah setan” maka sekejab itu juga setan akan lenyap dari alam semesta ini, begitukan logikanya?

Jadi yang dimaksudkan dengan perang atau pertikaan antara Allah dan setan, tidak sepenuhnya perang fisik tetapi juga:

Perang sifat, yaitu perang antara sifat mementingkan diri dengan kasih atau cinta, karena Allah Maha Kasih bahkan Allah adalah Kasih maka satu-satunya rumus untuk bisa hidup harmonis, tentram dan bahagia di alam semesta ciptaaan Allah ini yaitu kasih atau cinta, atau jelasnya jika semua makhluk di alam semesta ini benar-benar saling mencintai maka akan terciptalah kehidupan yang harmonis, tentram dan bahagia, tidak ada rumus lain untuk bisa mencapai keharmonisan, ketentraman dan kebahagian tersebut selain melalui cinta atau kehidupan yang saling mencintai itu. Jika ada makhluk di alam semesta ini yang tidak mencintai, maka tidak ada arti lain selain mementingkan diri, dan inilah yang terjadi kepada setan. Ketika setan mementingkan diri maka mulai pada saat itu juga akan muncul perasaan tidak puas (terhadap kebijakan-kebijakan Allah), kesal, sombong, berani menyalahkan Allah bahkan lupa diri sampai berani menentang Allah.

Namun bukan hanya setan, kita manusia juga sama, ketika kita mementingkan diri maka kita akan mulai tidak mau merasa puas dengan keadaan kita, mengeluh, congkak, berani menyalahkan Allah bahkan juga berani menentang Allah.

Sebaliknya jika kita mencintai Allah dan sesama kita maka otomatis kita pun bisa bersyukur dalam segala hal baik susah atau senang, mengikuti kehendak Allah dan tidak berbuat jahat kepada sesama sekaligus selalu ingin menolong sesama.

Sebagai salah satu bentuk dari perang antara setan dan Allah Yang Maha Kuasa, maka perang sifat bisa dikatakan sebagai perang terbesar di alam semesta ini namun terjadi di dalam pikiran kita, karena bila kita lebih mementingkan diri maka berarti kita berpihak kepada setan, sebaliknya jika kita menghidupkan hidup yang penuh cinta maka berarti kita berpihak kepada Allah.

Berikutnya, yaitu perang atau persaingan politik, sebut saja persaingan politik karena setan dengan segala cara mencari pengikutnya sementara demikian juga Allah memengharapkan agar segala makhluk di alam semesta ini berpihak kepada Allah.

Memamg tidak ada di catat dalam kitab suci, namun jika setan tidak gila atau bodoh maka berarti setan punya alasan kuat dan tujuan yang jelas untuk membrontak melawan Allah. Namun sebaliknya untuk membuktikan kepada semua makhluk beradab di alam semesta ini bahwa alasan dan tujuan setan itu tidak benar maka Allah pun ‘terpaksa’ mengabaikan ke maha kuasaan-Nya, atau membiarkan setan eksis sampai sekarang sampai hari kiamat kelak.

Alasan dan tujuan setan membrontak sesungguhnya sudah jelas yaitu untuk mendapatkan kebebasan yang sebebasnya tanpa aturan, konsep inilah yang setan bawa ke bumi kita ini dan yang setan tawarkan kepada kita manusia. Nah, jika kita suka atau mengikuti trend yang menuju kebebasan yang tanpa aturan itu jelas berarti kita berpihak kepada setan.

Dan nampak konsep ini yang diterima oleh kebanyakan penghuni bumi ini, karena memang siapa yang tidak ingin kebebasan yang sebebasnya itu, begitulah hukum rimba  dimana yang kuat, pintar, licik, penampilan menarik, berwibawa dan kaya akan menguasai dunia ini untuk kepentingan diri mereka sendiri, keluarga, agama, ras, dan partai mereka sendiri.”


Terima kasih kepada: 44 visitors (50 hits) di halaman ini.

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free