Generasi Bebas
     Pandangan Hidup
     Misi Hidup
     Tingkat Moral
     Mencari Kebenaran
     Menilai Kebenaran
     Orang Indonesia
     Don't Care
     Phase Cinta
     Kebutuhan Utama
     Mengapa Jahat
     Adil = Unik
     Tujuan Hidup
     Komunikasi...
     Penyakit Politik
     Sistem Berpikir
     Kendali Pikiran
     Kebodohan
     Sukses = Berubah
     Iman & Kebenaran
     Kunci Sukses
     Pemerintah Idola
     Sex Education
     Ilmu & Kebenaran
     *sekilas
     *pulang kampung
     *share
     *Buku Tamu
     *kontak admin



Novel "GENERASI BEBAS" - Sex Education


23

SEX EDUCATION

 

“Aku ikut keladang ya?” Della bermohon kepada Aris dan ibunya yang hendak berangkat.

“Ah, kamu dirumah aja, kamu jaga rumah!” Aris menyahut dengan nada tegas.

“Ngak ah, aku mau ikut!”Della dengan manja.

“Apa kamu tidak sekolah?” ibunya menoleh kepada Della dengan tatapan tegas.

Della mengeleng-gelengkan kepalanya, “hari ini kami hanya menyerahkan tugas Pancasila, semua guru ada rapat”

“Duuuh!” Aris mengeluh, “memang kamu mau ngapain diladang?”

“Pokoknya aku harus ikut!” Della merengek. Namun Aris dan ibunya tidak merespon, kemudian keduanya langsung menuju sepeda motor yang diparkir di halaman rumah, dan begitu naik keatas sepeda motor Aris langsung melaju tidak peduli dengan Della.

“Kita pergi memancing aja ya” nenek coba menghibur Della yang merasa tidak dipedulikan.

 

*********

“Menurut mama udah pantaskah Della mendapat pendidikan seks?” Aris tiba-tiba menanyakan sesuatu yang mengejutkan ibunya begitu mereka tiba di pondok di ladang.

“Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu?” ibunya penasaran, tetapi kemudian tersenyum seakan mengerti maksud Aris, “sesungguhnya mama tidak suka dengan istilah pendidikan seks itu?”

“Kenapa memang ma? Bukankah rencananya pendidikan seks akan dimasukkan kedalam kurikulum nasional?” Aris yang balik penasaran.

“Istilah ‘pendidikan seks’ jelas menunjukkan pemisahan antara seks dengan kehidupan berumah tangga, seakan seks itu bukan merupakan bagian dari kehidupan suami istri, pedahal seks  itu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan suami istri…yang artinya sebagai orang yang beragama kita percaya bahwa seks tidak pernah ada tanpa hubungan suami istri yang sah, sementara hubungan suami istri harus ada seks…untuk itu mama berfikir jauh lebih baik istilah ‘pendidikan seks’ itu di ganti dengan istilah ‘pendidikan kehidupan berumah tangga’ karena yang paling penting diketahui oleh anak-anak adalah seks itu merupakan bagian dari kehidupan suami istri, seks adalah soal tanggung jawab dalam kehidupan suami istri bukan sekedar kenikmatan…jika kita bisa menanamkan persepsi ini kepada anak-anak sedini mungkin maka pasti tidak akan ada masalah penyalahgunaan seks seperti yang umum terjadi sekarang ini, dan agar anak-anak itu bisa memiliki persepsi itu mereka harus diajarkan tentang seluk-beluk kehidupan berumah tangga terutama soal tanggung jawab termasuk bahkan cara mendidik anak” ibunya terdiam sejenak kemudian menyandarkan tubuhnya di salah satu tiang di pondok itu.

“Apa tidak masalah mengajarkan kehidupan berumah tangga kepada anak-anak sedini mungkin apalagi tentang cara mendidik anak?” Aris mendekati ibunya, seakan kwatir ibunya tertidur sehingga tidak memperhatikan pertanyaannya.

“Mama kira justru bagus mengajarkan cara mendidik anak sedini mungkin kepada anak-anak, karena itu membuat anak-anak itu mengerti alasan mengapa orang tua bertindak begini begitu terhadap mereka, pokoknya tujuan kita mendidik anak-anak itu agar mereka bisa berpikir lebih dewasa…”

Aris tersenyum setengah melamun, “betul ma tujuan mendidik yaitu agar mencapai kedewasaan dalam berpikir.”

“Eh, kakek!” Aris terkejut ketika melihat kakeknya tiba-tiba muncul di ujung jalan menuju ke pondok itu.

“Ah, aku cuma mau liat-liat tanamanku” kakek langsung berbicara kepada Aris dan ibunya begitu sampai kepondok.

 

*********

 

Kekesalan Della sedikit mencair dalam keasyikan memancing karena kebetulan ikan-ikan begitu mudah didapat siang itu, dalam waktu kurang lebih tiga jam keranjang ikan mereka sudah hampir penuh.

“Heran juga mengapa mereka mamak kamu ngak dapat ikan seekorpun kemarin pedahal…?” neneknya nampak sangat bersemangat.


Terima kasih kepada: 32 visitors (37 hits) di halaman ini.

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free